Mengelola Bisnis Kuliner Bakso

Abdul Rahman Tukiman nama pemuda tersebut. Tukiman atau yang lebih dikenal dengan nama Cak Man merupakan sosok seorang pemuda yang lahir dari desa Sumurup Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek. Tukiman muda sebenaranya bukan lahir dari keluarga kaya, ia lahir dari kedua orang tua yang sangat sederhana dan tinggal di daerah pegunungan.

Akhirnya tekad yang kuat untuk menjadi pengusaha sukses lah yang membuat Tukiman muda untuk pindah ke kota Malang guna mengadu nasib di sana. Kemudian ia mengabdi kepada juragan bakso yang ada di kota tersebut. Ia pun telah bergonti-ganti bos sebanyak 3 kali. Pergantian bos-bos itulah yang membuat ia semakin mengerti bagaimana mengolah bakso yang baik dan berkualitas serta mampu memanjakan lidah para penggemar baksonya. Ilmu dari ketiga bos tadilah yang ia serap guna meningkatkan usahanya.

Mulai Usaha Sendiri

Pada tahun 1984 Tukiman memberanikan diri keluar dari majikannya dan mencoba peruntungannya sendiri. Berbekal moda Rp 77.000 ia mulai berani mengolah bakso sendiri dan menjajakannya secara mandiri. Lambat laun ia pun sudah mulai membuka warung kecil di pinggiran kota Malang.

Berkat kerja keras dan keuletannya nama Tukiman semakin berkibar dalam kuliner bakso di kota Malang. Kemudian ia mulai membuka cabang-cabang baru baksonya yang ia beri nama bakso Cak Man.

Kesuksesan Bakso Cak Man

Selama hampir 20 tahun Cak Man menggeluti usaha ini. Kerja kerasnya tidak sia sia. Dalam kurun waktu tersebut ia sudah memiliki 50 gerai yang tersebar di seluruh Kota Malang. Dan juga ia memiliki hampir sekitar seribu karyawan yang bekerja padanya.

Tak pernah berhenti berinovasi merupakan salah satu nilai plus bagi bakso Cak Man. Cak Man berhasil mengembangkan hampir 22 varian baksonya, yang awal mula ia berdagang hanya sekitar 6 varian. Omset yang dihasilkan dari baksonya pun tak tanggung-tanggung ia berhasil memperoleh omzet ratusan juta tiap bulannya dari usahanya tersebut.

Selain dari pada inovasi usaha kunci sukses lain dari bakso Cak Man adalah keberaniannya dalam berkompetisi dengan makanan siap saji yang lain seperti KFC, Hoka-Hoka Bento dan Mc Donalds. Kesungguhan dalam bekerja disertai doa yang tiada henti merupakan hal yang patut kita pelajari dari kisah ini.